Lebih dari dua bulan di tahun 2015, dampak kabut asap secara umum sangat terasa di Sumatera, Kalimantan, Singapura,Thailand. Musibah ini mulai muncul akibat kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera dan Kalimantan, hal ini sangat berkaitan dengan pembakaran yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk membuka lahan pertanian. Ribuan korban manusia menderita sakit akibat terpapar asap, dan tentunya tak sedikit dari mereka yang sangat membutuhkan bantuan medis dan pangan.
Kejadian ini tentu tidak hanya membahayakan bagi kehidupan manusia, tetapi juga bagi banyak hewan dan tumbuhan yang harus selalu dijaga dan diselamatkan. Dan, salah satu satwa endemik yang harus senantiasa dilindungi yaitu orangutan (Pongo Pygmaeus), keberadaannya dapat kita temukan di kawasan Borneo.
Salah satu berita yang diinformasikan oleh kompas tv dalam akun media sosial instagramnya @kompastv mengungkapkan, telah diselamatkan seekor orangutan betina dan anaknya dari warga yang marah saat mereka sedang menyelamatkan diri dari kebakaran hutan di Kuala Satong, Kalimantan Barat (14/10/15). Orangutan ini ditemukan dalam keadaan kurang gizi dan trauma sambil saling memeluk satu sama lain. (Foto sengaja tidak saya cantumkan)
Saya merasa miris membaca berita ini, lalu bagaimana kondisi satwa-satwa yang lain?
Perlu ada perhatian khusus dari kita semua, selain menjaga populasi satwa yang ada di Indonesia, tetapi juga perlu kesadaran diri untuk terus melestarikan hutan tempat tinggal mereka. Bagaimana pertanggungjawaban kita kepada Tuhan nantinya, jika kita dengan sewenang-wenang merusak dan mengambil hak makhluk hidup ciptaan-Nya?
Referensi:
www.travelfoodfashion.com/10-rare-animals-can-find-indonesia/
https://instagram.com/p/98FuOkpWwJ/
0 komentar:
Posting Komentar