DARIMANA SEL-SEL INI?
Seluruh makhluk hidup di
muka bumi memiliki struktur anggota tubuh yang sempurna, semua tersusun sangat
detail sehingga kemampuannya untuk bertahan hidup dapat berjalan dengan baik. Semua
itu tidak terlepas dari suatu bagian yang amat kecil yaitu sel. Sel-sel akan
berkelompok dengan tugas yang sama membentuk organ-organ pada bagian-bagian
yang berbeda. Tubuh manusia sendiri terdiri atas sel-sel berukuran hampir
1/1000 mm3 (seperseribu milimeter kubik). Dari kumpulan sel tersebut
akan terbentuk tulang, syaraf, hati, bagian dalam lambung, kulit, dan
lapisan-lapisan lensa mata kita. Masing-masing sel ini memiliki sifat dan
karakter khusus dan penting. Baik dalam hal bentuk, ukuran, maupun jumlahnya.
Lalu sel-sel yang luar biasa
pentingnya ini bagaimana dapat tersusun dengan sangat teratur dan dengan
jumlahnya yang mencapai 100 triliun ini dapat berkembang? Tenyata awal mula
sel-sel ini berasal dari satu sel saja. Sel ini memiliki sifat dan karakter yang
sama dengan sel-sel tubuh kita yang lainnya yang berasal dari hasil peleburan
antara sel telur ibu dengan sel sperma ayah. Ternyata awal kehidupan dari tubuh
manusia yang terdiri dari 60-70 kg daging dan tulang ini, hanyalah berasal dari
setetes air. Proses perkembangan tubuh manusia ini berlangsung sangat kompleks,
di mana akhirnya tubuh tersebut memiliki akal, pendengaran, penglihatan, dan
lain-lain. Ini adalah fenomena luar biasa. Tak diragukan lagi bahwa perubahan
dan perkembangan seperti itu mustahil terjadi begitu saja sebagai hasil sebuah
proses kebetulan. Lebih tepat berulang, serta dialami oleh setiap manusia. Di sinilah
ada kekuasaan Allah yang tak terbatas dan Dialah sebaik-baik pencipta.
Sperma adalah air mani
laki-laki dan perempuan yang menetes kemudian bercampur. Ketika spermatozoa
laki-laki sudah masuk dan membuahi ovum perempuan, maka pintu rahim akan
terkunci dan tidak memberikan izin masuk lagi bagi spermatozoa yang lain. Dan
ketika proses ini selesai, maka mulailah proses penciptaan manusia, dan inilah
fase pertama dari sekian fase yang bakal dilalui manusia dalam penciptaannya.
Dalam Al-Qur’an Allah SWT
berfirman:
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).” (Q.S. Al-Mu’minun, 23:12-13)
Nuthfah atau mani dalam
bahasa Arab berarti qathrah, yaitu tetes bejana. Ia adalah cairan yang di
dalamnya menetap segala sesuatu. Semua sifat manusia ditetapkan dan ditentukan
kadarnya dalam sperma ini. Allah SWT berfirman:
“Binasalah manusia; alangkah amat sangat kekafirannya? Dari apakah Allah
menciptakannya? Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya.”
(Q.S. ‘Abasa, 80:17-19)
Al-Qur’an juga menjelaskan kepada kita:
“Dan bahwasanya
Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita. Dari air mani,
apabila dipancarkan.” (Q.S. An-Najm, 53:45-46)
Siapakah Dzat selain Allah yang
memberitahukan kepada Muhammad bahwa sperma mengandung sifat-sifat turunan
(gen) di dalamnya, sementara fakta ini baru terungkap setelah diluncurkannya
mikroskop elektronik pada dekade 40-an, atau sekitar setengah abad lebih
setelah mikroskop biasa ditemukan.
Dengan kata lain, para
ilmuwan baru mengetahui bahwa jenis kelamin, pria dan wanita telah ditetapkan
dalam sperma ini, yakni pada awal abad 20, padahal Al-Qur’an yang diturunkan 14
abad silam telah menetapkan hal ini dengan sangat gamblang dan jelas.
Notes:
A, Yusuf. 2008. Seri Kemujizatan Al Quran dan Sunnah,
Kemujizatan Manusia dalam Al Quran dan Sunnah. Yogyakarta: Sajadah_press.
Januari 09, 2012
0 komentar:
Posting Komentar