Jumat, 06 Mei 2016

Resensi Buku "Adversity Quotient: Mengubah Hambatan Menjadi Peluang"

Judul : Adversity Quotient, Mengubah Hambatan Menjadi Peluang
Penulis : Paul G. Stoltz (Alih Bahasa: T. Hermaya)
Tanggal Terbit : Desember 2007 (cetakan 7)
Penerbit : PT. Grasindo
Tebal Halaman : 430 hlm

Buku AQ ini mengajarkan bagaimana cara menghadapi tantangan dan membangun keberanian untuk terus mengembangkan diri. Menariknya, dalam buku ini dipaparkan beragam fakta, ilustrasi, serta penelitian ilmiah yang mendukung setiap ulasan yang dipaparkan. Di pertengahan bab, Anda akan menemukan "Adversity Response Profile" yang mampu memaparkan apakah Anda seorang Quitter, Camper, atau Climber. Secara umum, Quitter adalah orang yang memilih untuk keluar, menghindari kewajiban, mundur, dan berhenti. Camper adalah orang-orang yang berkemah, tidak mau mengambil resiko tinggi, dan nyaman dengan tempatnya bersembunyi. Sedangkan climber, adalah seseorang yang seumur hidupnya membaktikan diri pada pendakian, terus mengalami pertumbuhan dan perbaikan diri tanpa menghiraukan umur, ras, cacat, atau hambatan lainnya dalam menghalangi pendakiaannya; di tengah arus kehidupan yang selalu berubah.

Dalam isian yang tersedia, Anda akan diantarkan pada beberapa pemikiran yang selama ini Anda miliki. Pemikiran tersebut berpengaruh pada tingginya AQ Anda, yang mencangkup CO2RE (Kontrol, Asal usul dan pengakuan, Jangkauan, dan Daya Tahan).

Buku ini pun bagai sebuah batu yang menganjur. Di dalam buku AQ ini diberi alat, suatu rangkaian yang memiliki dasar ilmiah untuk secara tetap mengulang-ulangi keterampilan Anda dalam merespon kesulitan, dan yang memiliki daftar panjang tentang manfaat-manfaat yang bisa mengubah hidup Anda. Untuk melewati batu yang menganjur di jalur pendakian Anda, Anda bisa mengambil manfaat dengan pemikiran seorang pemula, seperti seorang bayi yang sedang mencoba berjalan. Seperti berjalan, menggunakan rangkaian LEAD (Listen, Exploring, Analyze, Do) membutuhkan usaha yang sadar dan mengubah pemikiran dan tingkah laku yang membangun.

Disamping itu, untuk menghentikan pola otak Anda yang menganggap sesuatu akan menjadi sebuah bencana, Anda harus menghentikannya selama dalam perjalanannya. Anda bisa menciptakan interupsi neurologis ini dengan memanfaatkan teknik-teknik pada Stoppers, beberapa teknik dalam dua kategori- Perintang dan Pembingkai Ulang.

Melalui pembelajaran rangkaian LEAD yang semakin sering diterapkan, diri Anda maupun orang-orang yang Anda bimbing akan dapat belajar bagaimana memutus pola-pola destruktif dan menghadapi tantangan hidup dengan tekad yang baru.

1 komentar: