Selasa, 03 Januari 2012

Dibalik Ciptaan Tulang dan Persendian


DIBALIK CIPTAAN TULANG DAN PERSENDIAN
 


Baru-baru ini, sains modern menetapkan bahwa tulang mempunyai fungsi/peran sangat penting yang menentukan kelangsungan hidup manusia. Tulang mengandung segala hal yang dibutuhkan tubuh yakni fosfor, dan kalsium, serta mengatur proses pendistribusian zat-zat tersebut sedemikian rupa sehingga bisa ikut membantu denyutan-denyutan jantung dan gerakan-gerakan urat syaraf. Selain itu, tulang juga menghasilkan sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih sepanjang kehidupan manusia dengan tanpa henti.

Dewasa ini, sains modern menetapkan pula bahwa kondisi tulang secara langsung ikut mempengaruhi sistem syaraf, sehingga ia memiliki andil intervensif pada kemampuan manusia untuk melahirkan dan menghasilkan keturunan. Dan fakta ini sudah dijelaskan Al-Qur’an 14 abad silam dalam menetapkan vitalitas dan urgensi tulang dalam fisiologi manusia.

Dijelaskan dalam surah Maryam, bahwa Nabi Zakaria as. pernah berdo’a kepada Allah agar dikaruniai seseorang anak meskipun istrinya mandul dan dia sendiri sudah berusia lanjut. Al-Qur’an mengingatkan peran tulang dalam melahirkan anak, Allah SWT berfirman:
“Ia berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo’a kepada Engkau, ya Tuhanku.” (Q.S. Maryam, 19:4)

Jumlah Sendi
Diriwayatkan dari A’isyah ra.: sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda:
“Sesungguhnya setiap manusia dari kalangan anak turun Adam diciptakan dengan 360 sendi. Barangsiapa yang bertakbir memahabesarkan Allah, bertahmid memuji Allah, bertasbih menyucikan Allah, dan beristighfar memohon ampunan kepada Allah, menyingkirkan batu dari jalanan, atau (menyingkirkan) duri atau tulang dari tengah jalanan, memerintahkan kebaikan, dan mencegah kemungkaran, sejumlah 360 sendi tersebut, maka hari itu ia telah berjalan sembari menjauhkan dirinya dari neraka.” (Shahih Muslim: 1007, 2/698)

Dalam riwayat lain Rasulullah saw. bersabda:
“Di dalam diri manusia terdapat 360 sendi, maka ia harus mengeluarkan shadaqah untuk tiap-tiap sendi dengan satu shadaqah.” (HR. Abu Dawud)

Dr. Hamid Ahmad Hamid menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Rihlah Al-Iman fi Jism Al-Insan bahwa jumlah sendi dalam tubuh manusia sekitar 360 sendi sebagaimana yang ditetapkan Rasulullah saw.

Dr. Hamid menjelaskan adapun jumlah definitif persendian badan bisa kita hitung sebagai berikut:
Tulang belakang, memiliki 147 sendi: 25 sendi antartulang belakang, 72 sendi antara tulang belakang dan tulang rusuk dan 50 sendi antartulang belakang pada jalan makanan samping.
Dada, memiliki 24 sendi: 2 sendi antara tulang dada dan rongga dada, 18 sendi antara tulang dada dan kepala, 2 sendi antara tulang selangka dan belikat dan 2 sendi antara belikat dan tulang batang dada.
Bagian atas tubuh, memiliki 86 sendi: 2 sendi antara tulang bahu, 6 sendi antara tulang siku, 8 sendi antara tulang pergelangan tangan dan 70 sendi antara tulang-tulang tangan.
Bagian bawah tubuh, memiliki 92 sendi: 2 sendi tulang paha, 6 sendi antara tulang-tulang dua lutut, 6 sendi antara pergelangan kaki, 74 sendi antara tulang-tulang telapak kaki dan 4 sendi antara tulang lutut.
Daerah sekitar perut, memiliki 11 sendi: 4 sendi antara tulang ekor, 6 sendi antara tulang pinggul dan 1 sendi antara sambungan tulang kemaluan.
Jumlah keseluruhan adalah: 147+24+86++92+11=360




Semua sendi-sendi yang terdapat pada tubuh manusia ini mampu bergerak secara sistematis sehingga manusia sangat fleksibel dalam pergerakannya. Adapun sendi-sendi yang tertanam di antara tulang tengkorak tidak termasuk dalam sendi-sendi pergerakan bebas pada tulang-tulang manusia yang disebutkan tadi. Sendi juga dikenal dengan nama ‘sinovial arthritis’ (pelumas) karena mengandung cairan yang membantu pergerakan tulang tanpa membentur satu sama lain.

Sebagai contohnya adalah sendi paha (sendi peluru) berbentuk bola yang terdapat pada ujung tulang yang bulat yang memenuhi cekungan pada pinggang sehingga tulang paha mampu bergerak dengan sangat mudah ke arah manapun. Dan juga sendi yang terdapat pada tulang kering (sendi engsel) mampu memudahkan pergerakan keduanya secara fleksibel. Begitu juga sendi yang terdapat pada lutut yang bekerja sebagai rel sehingga memudahkan pergerakan kedua betis. 





Adapun ‘sliding arthritis’ adalah sendi-sendi permukaan yang saling bersentuhan dan mampu membuat tulang-tulang yang saling bertemu ketika bergerak ke arah samping dan arah depan  ke belakang. Sendi pada 2 tulang punggung atas (tulang punggung terdiri dari banyak ruas-ruas tulang yang saling bersambungan) mempunyai struktur khusus yang memungkinkan manusia memutar kepalanya dari samping ke arah lain dengan sangat mudah, karena sirkulasi pada ujung pada salah satu 2 ruas tulang punggung yang berbentuk bulat yang bersambungan di dalam cekungan pada ruas yang lain. Kerangka tulang pada manusia yang terdiri dari kombinasi berbagai tulang, disamping berguna untuk menopang tubuh, membentuknya, dan menjaga organ-organ lunak yang sangat sensitif, dia juga memberikan sandaran yang keras untuk otot sehingga mampu tegak. Jikalau tanpa sendi-sendi yang diberikan oleh Allah SWT untuk bergerak secara fleksibel, maka manusia tidak akan bisa bergerak bebas. Dan jikalau hanya ada satu saja sendi yang tidak berfungsi pada tubuh kita, maka kita akan merasakan sakit, nyeri, dan berbagai kesulitan yang sangat banyak ketika bergerak.

Kebenaran yang disabdakan Rasulullah saw. sangat mencengangkan karena pada masa itu ketika tidak mungkin seseorangpun menguasai ilmu yang paling mudah untuk menerangkan tubuh manusia atau pengetahuan dasar tentang jumlah tulang dalam kerangka manusia, juga jumlah sendi-sendi di dalamnya. Hadist ini diucapkan 1400 tahun yang lalu dalam lingkungan yang tidak memahami ilmu pengetahuan dan penelitian. Atas pengajaran dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Rasulullah saw. mampu memahami hal-hal ghaib seperti ini. Penyebutan masalah ini dalam hadist shahih yang dinisbatkan kepada Nabi saw. sebagaimana yang dikaji di atas merupakan bukti tersendiri atas kenabian dan kerasulan hingga hari kiamat.

Dalam hal ini, setiap ruas tulang menuntut untuk bersedekah, sebagai rasa syukur kepada Allah yang telah menciptakannya dan tugas ini mesti ditunaikan manusia pada setiap harinya. Artinya, paling tidak, setiap hari manusia harus bersedekah sebanyak 360 kali atas nama 360 ruas ini. Hal ini tentunya sangat berat dan sulit. Namun, Allah Yang Maha Pengasih dan Pemurah, melalui Rasulullah saw. menjelaskan bahwa tugas bersedekah sebanyak 360 kali itu cukup tergantikan oleh dua raka’at shalat Dhuha.

”Setiap salah seorang di antara kamu memasuki pagi harinya, pada setiap ruas tulangnya ada peluang sedekah, setiap ucapan tasbih (subhanallah) adalah sedekah, setiap hamdalah (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan la ilaha illallah) adalah sedekah, setiap takbir (ucapan Allahu akbar) adalah sedekah, amar ma’ruf adalah sedekah, nahi munkar adalah sedekah, semua itu cukup tergantikan dengan dua raka’at dhuha.” (HR Muslim, hadits no. 720)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menetapkan waktu sholat Dhuha yaitu dimulai dari naiknya matahari setelah terbit sepenggalah atau seukuran tombak. Perkiraannya sekitar 12 sampai 15 menit setelah terbit dan diakhiri ketika matahari di atas kepala kita menjelang waktu Zhuhur sekitar 10 menit sebelum matahari tergelincir.



Notes:
A, Yusuf. 2008. Seri Kemujizatan Al Quran dan Sunnah, Kemujizatan Manusia dalam Al Quran dan Sunnah. Yogyakarta: Sajadah_press.


Desember 29, 2011

0 komentar:

Posting Komentar