Rabu, 11 November 2015

Resensi "Writerpreneurship"

Judul : Writerpreneurship
Penulis : Dwi Suwiknyo
Tanggal Terbit : Agustus 2014
Penerbit : Salma Idea
Tebal Halaman : 212 hlm

Sebagai penulis buku yang produktif, Dwi Suwiknyo kali ini menuliskan gagasan-gagasannya kepada pembaca dalam bukunya "writerpreneurship" agar dapat berkomitmen menjadi penulis. Disini kita tidak mempelajari lebih dalam tentang teknik menulis, tetapi fokus terhadap sikap mental untuk menjadi seorang penulis.

Diawal tulisan, kita digiring untuk memperbesar motivasi diri dalam menulis, motivasi itu sebaiknya kita dasari untuk kebaikan umat. Ketika mulai menggoreskan pena untuk menulis, maka tulisan tersebut hendaknya berisi gagasan jujur yang mampu kita dikuasai dengan baik, bukan sekedar menyusun atau copas.

"Jika di pikiran ada tarian imajinasi, maka ketulusan itu hanya ada di hati. Kombinasi ini yang rasa-rasanya senantiasa butuh dilatih. Tidak hanya untuk detik ini, tetapi sampai kita mati. Olah imajinasi, olah hati."

Demikianlah sedikit kutipan yang disampaikan penulis. Singkat kata, bisa menjadi penulis saja tidak cukup, namun kita juga harus selalu melibatkan emosi. Selain itu, penulis juga harus terus bersifat original dan signifikan (ori: kemurnian ide, sign: manfaat penting bagi orang lain), dan tulisannya mudah dipahami oleh pembaca.

Lalu bagaimanakah tahapan menulis yang mudah bagi yang belum terbiasa menulis, pertama, buat dulu rancangan naskah dan batasan materi tiap bab; kedua, mulai menulis dari bab per bab; ketiga, revisi naskah; keempat, coba berikan kepada pembaca pertama untuk mendapatkan masukan, dan jika sudah fix, maka segera kirim ke penerbit ya..

Selain itu, pahami juga tipe penerbit yang kita tuju, karena setiap penerbit tidak selalu memiliki kriteria yang sama, dan jika memungkinkan, self publising bisa menjadi solusi agar tulisanmu bisa segera dibukukan (setelah mempersiapkan pasar pembaca sendiri).

Di lain hal, kita juga harus senantiasa memperhatikan bagaimana cara kerja suatu penerbit untuk memikat hatinya (memperhatikan apa keunggulan buku dan potensi pasar), memahami fee dari tulisan kita, memperhatikan hak cipta karya, dan keorisinalan serta kualitas tulisan.

"Tak lelah menulis, meski harus berhadapan dengan penolakan, meski harus merevisi tulisan berulang-ulang, meski dihantui rasa malas dan kebosanan."

Berjuanglah sampai buku terbit, meski naskah yang kita kirim ke penerbit belum tentu langsung diterima, tetapi tetap bersemangatlah untuk terus menulis, apapun yang terjadi tetap menulisnya.. (red)

Untuk mengembangkan dan produktif dalam menulis, kita juga sebaiknya gemar untuk mengikuti kompetisi-kompetisi menulis, atau rajin menulis blog. Dengan rajin menulis di blog, kita jadi terbiasa menulis. Itu yang terpenting. Jangan suka menunda dan buat jadwal yang rutin, selalu rajin baca termasuk baca buku yang lagi hits (mungkin bisa nambah ide tulisan agar unik dan disukai pasar).

Apabila ingin menjadi writerpreneur, tempatkan diri kita untuk menekuni dunia tulis menulis dengan sungguh-sungguh, berani mengambil aktivitas menulis sebagai pengisi waktu kita, bahkan hidup kita. Ciri dari writerpreneur mudah saja untuk dilihat, dia telah mendapat pengakuan dari industri publikasi dan mendapatkan fee dari aktivitasnya menulis, dan pihak publisher-lah yang memesan tulisannya duluan.

Simak juga ciri-ciri penulis (bakal) sukses,  diantaranya:
a. Peka dengan hal" kecil yang diremehkan orang lain
b. Suka mencari sudut pandang lain dari tiap masalah
c. Rajin bertanya, bergegas mencari jawaban
d. Selalu belajar
e. Fokus pada karya, bukan popularitas
f. Menjadikan siapapun gurunya
g. Dimanapun menjadi ruang belajarnya
h. Suka berbagi pengetahuan baru
i. Punya perpustakaan pribadi
j. Rajin menulis setiap hari

"Ingatlah selalu ya, penulis yang gagal itu bukan penulis yang kalah lomba, juga bukan penulis yang naskahnya ditolak penerbit. Tetapi penulis yang gagal itu kalau ia memutuskan untuk berhenti menulis".

Melalui buku ini, kita akan memahami bagaimana tahapan menjadi seorang writerpreneur (berprofesi sebagai penulis), bukan berarti kita berfokus pada fee, tetapi lebih pada semangat untuk menjadi penulis andal yang profesional, mampu menemukan jati diri melalui menulis, sekaligus tulisannya dapat diandalkan oleh media serta pembaca.

Disamping isi buku yang sangat memotivasi dan layout tulisan yang eye catching, gaya bahasanya pun sangat menyenangkan untuk dibaca, apalagi disertai beberapa contoh tulisan yang mendukung. Hanya saja, bab per bab dalam buku dibagi menjadi subbab yang cukup banyak. Pada topik "publisher" misalnya, pembahasannya dipaparkan dalam beberapa subbab yang berbeda. Apabila subbab yang dipaparkan bisa dirangkum lebih padat, mungkin akan lebih mudah dan runut untuk dipahami secara keseluruhan.

Selamat Membaca..

1 komentar:

  1. Bagus resensi dan ulasannya. Jadi tambah semangat jadi penulis. Terima kasih telah berbagi info buku keren itu. :)

    BalasHapus